Acara Rebo Kasan
REBO KASAN biasa orang Bangka Memanggilnya merupakan Upacara adat Tolak Bala / Tolak
Kesialan ini disimbolkan dengan ‘ ketupat lepas ‘ dan ‘air wafa’ yang
dilaksanakan secara turun temurun oleh penduduk desa Air Anyir, Kecamatan
Merawang. Merupakan agenda tahunan setiap tanggal 24 safar (hijriyah).
Upacara Adat Rebo Kasan adalah salah satu ritual masyarakat Melayu pesisir pantai di Kabupaten
Bangka yang akulturasi dari nilai-nilai
religius, mitos, dan legenda nenek moyang. Inti Upacara Rebo Kasan adalah Ritual Tolak Bala (musibah) sekaligus
harapan para nelayan agar hasil
tangkapannya melimpah. Masyarakat percaya bahwa
pada hari Rabu di akhir bulan Shafar, Tuhan menurunkan bencana
sejak terbit fajar hingga terbenam
matahari sebanyak 32.000 bencana baik besar maupun kecil. Sehingga pada hari itu, manusia
dianjurkan untuk melakukan doa bersama
yang kemudian dilanjutkan dengan pencabutan ketupat lepas, sebagai
tanda sudah dicabutnya bencana yang akan
menimpa masyarakat.
Ritual Lepas ketupat
Prosesi ritual ini diawali dengan pencelupan air wafaq (air minum yang sudah diberi doa) oleh
tokoh masyarakat sebagai simbol untuk
menghalau bencana yang akan datang. Setelah itu doa tolak bala dikumandangkan, yang dilanjutkan dengan inti
ritual yakni pencabutan ketupat lepas
yang dibuat oleh orang tertentu. Ketupat yang digunakan terbuat dari anyaman daun kelapa yang menyisakan dua ujung
daun untuk dicabut sampai lepas,
sehingga dua helai daun kelapa kembali seperti sebelum dianyam. Bentuk
ketupat ini berbeda dengan ketupat
biasa. Bila ketupat biasa berbentuk bulat, ketupat lepas berbentuk panjang. Acara ritual
diakhiri dengan makan bersama di dalam
masjid dari dulang (seperti nampan atau baki) yang dibawa oleh masing-masing warga. Dulang itu
berisi: ketupat lengkap dengan lauk
pauknya, lepet, dan buah-buahan.
Seiring perkembangan zaman, proses upacara ini mengalami perubahan dalam pelaksanaannya.
Pada awalnya, dua helai daun kelapa yang
dicabut dari ketupat itu dihanyutkan ke laut yang bermakna bahwa bencana yang disimbolkan dengan dua helai daun kelapa
telah dibuang ke laut. Sekarang,
pencabutan tersebut sudah menandakan tercabutnya bencana dari
kehidupan masyarakat. Jika dulu, Ritual
Rebo Kasan dilakukan di Pantai Batu Karang Mas
(sekitar 1 km dari Desa Air Anyer), sekarang semua prosesi ritual
dilakukan dan dipusatkan di Masjid Desa
Air Anyer. Dalam proses ritual masih
dibacakan mantra-mantra dan dilanjutkan dengan pembacaan doa-doa Islam.
Keunikan upacara ini adalah peserta ritualnya yang semuanya
menggunakan jubah putih, kecuali tokoh agama (Islam) yang menggunakan jubah
putih dan surban, dan aparat pemerintah yang menggunakan seragam dinas.
Tetua Desa
Ritual Rebo Kasan dilaksanakan di Desa Air Anyer, Kecamatan Merawang, Kabupaten
Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Upacara ini dilaksanakan pada
setiap hari Rabu terakhir dalam bulan Shafar.
Dari Kota Pangkal Pinang kita bisa menempuh desa ini dengan
estimasi waktu sekitar 30 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda
empat, dari kota sungailiat sekitar setengah jam juga.
0 komentar:
Posting Komentar