Selasa, 12 April 2016

Pantiaw
Kuliner yang satu ini tentu saja sudah menjadi salah satu sajian umum masyarakat Bangka Belitung jika ada acara keluarga atau Pesta Rakyat, Ya PANTIAW namanya yang merupakan hidangan menggugah selera dibuat dengan bahan dasar sagu dan tepung beras. Bedanya dengan Kwetiaw, Pantiaw disajikan dengan bumbu kuah ikan, Pantiaw disajikan dengan siraman bumbu kuah ikan yang begitu menggoda untuk melahapnya. Berikut adalah resep membuat pantiaw khas Bangka Belitung.




Hidangan ini bisa anda jumpai di warung warung warga yang menjual makanan khas bangka lainnya, atau anda juga bisa mencari hidangan ini di toko oleh – oleh Bangka Belitung yang banyak terdapat di pusat kota dan juga di sekitaran tempat wisata di daerah ini.

Harga makanan ini juga sangat terjangkau mulai dari Rp. 5000 – Rp 10.000 tergantung besar kecilnya porsi yang anda inginkan, atau jika anda ingin membuatnya sendiri dirumah kami juga membagikan resep hidangan nya di sini, silahkan mencoba.

Bahan-bahan:
- 250 gr Tepung Beras
- 250 gr Sagu
- Air secukupnya

Bumbu:
- 500 gr Ikan Tenggiri
- 6 Siung bawang merah
- 4 Siung bawang putih
- 1 Sdt Lada
- 2 inch Jahe
- Minyak goreng Secukupnya
- Garam secukupnya

Bahan pelengkap:
- Bawang goreng
- Tauge (kecambah)
- Kecap asin
- Kerupuk
- Daun seledri
- Jeruk nipis
- Sambal cabe rawit

Cara membuatnya:
- Campur menjadi satu dan aduk rata sagu tepung beras dan garam.
- Tambahkan air sedikit demi sedikit secara terus menerus aduk rata adonan sampai campuran halus.
- Pindahkan adonan kedalam loyang (setiap loyang 1 gelas/200 cc adonan)
- Kukus sampai matang, dinginkan
- Setelah tidak ada air yang melekat, lapisan atas taburi sagu supaya tidak lengket, gulung dan potong 1 cm.

Untuk kuahnya:
- Bersihkan ikan tenggiri, rebus, buang tulangnya , digiling/blender halus.
- Haluskan bumbu-bumbu dapur: lada, bawang merah, bawang putih, dan jahe.
- Tumis bumbu sampai harum, masukkan ikan, aduk-aduk, tambahkan 100cc air, terus aduk sampai agak kering.Angkat.

Jangan lewatkan hidangan yang satu ini jika anda berkunjung ke Bangka Belitung, rasa yang menggugah selera dan kuah yang menggoyang lidah membuat cita rasa khas makanan ini tidak akan pernah anda lupakan.

Stisipol Pahlawan 12 dan Pascasarjana Stisipol Pahlawan 12

Salam backpacker salam bangkanature..

Sabtu, 02 April 2016


Pulau Belitung atau Belitong adalah sebuah kepulauan di ujung timur Pulau Sumatera Indonesia yang tergabung dalam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pulau ini bersebelahan dengan Pulau Bangka,  Pulau Belitung juga lebih dikenal banyak orang dengan sebutan Pulau Laskar Pelangi.

Pulau Belitung terbagi menjadi 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Belitung yang beribukota di Tanjung Pandan dan Kabupaten Belitung Timur yang beribukota di Manggar, penduduknya terdiri dari Suku Melayu dan keturunan Tionghoa.

Jika anda ingin mengunjungi Pulau Belitung anda bisa menggunakan Transportasi Pesawat Terbang dari Kota anda menuju Bandara H.A.S HANANDJOEDDIN atau BULUH TUMBANG yang terletak di Tanjung Pandan Pulau Belitung, anda juga bisa menggunakan Transportasi Kapal Laut menuju Pelabuhan Tanjung Pandan, akan tetapi jika tidak ada kapal langsung menuju Belitung anda bisa Transit terlebih dahulu ke Pulau Bangka tepatnya di Pelabuhan Pangkal Balam lalu dari Pelabuhan Pangkal Balam anda bisa menuju pelabuhan Belitung.

Dari Pelabuhan Pangkal Balam menuju ke Belitung hanya ada satu kali penyeberangan dalam satu hari maka jika anda hendak menuju ke Belitung dengan Transportasi Kapal Laut akan lebih baik jika anda mengujungi Pulau Bangka dan mengunjungi tempat wisata di kepulauan tersebut, karena sayang sekali jika sudah tiba di Pulau Bangka hanya sekedar Transit.

Terkenal dengan beberapa hasil tambang seperti Timah, Pasir Kuarsa, Kaolin dan Granit. Hasil perkebunan penduduknya adalah Sahang (Lada Putih), dan mata pencaharian masyarakat Belitung terdiri dari berbagai macam Profesi seperti Nelayan, Petani dan buruh tambang.

Sekarang Belitung menjadi salah satu tujuan wisatawan Domestik dan Luar Negeri dikarenakan keindahan Pantai dan Pulaunya, selain wisata pantai dan pulau anda bisa mengunjungi Danau Kaolin dan Museum Kata Andrea Hirata sang penulis Novel Laskar Pelangi.

Daftar Tempat Wisata Belitung :

Pantai
  1. Pantai Tanjung Kelayang
  2. Pantai Burung Mandi
  3. Pantai Penyabong
  4. Pantai Serdang
Pulau
  1. Pulau Lengkuas
  2. Pulau Burung
  3. Pulau Kepayang
  4. Pulau Batu Belayar
  5. Pulau Pasir
Lain – Lain
  1. Museum Kata Andrea Hirata
  2. Replika SD Muhamadiyah Gantong

Setelah anda mengelilingi Belitung tidak sah jika anda tidak membawa Oleh – oleh khas dari Belitung. Daftar oleh-oleh khas Belitung :
  1. Kerupuk Belitong
  2. Sambal Lingkong
  3. Belacan Belitong
  4. Kopi Kuli
  5. Mie Belitung
  6. Batu Satam

Selamat Datang Di Belitung

Semoga Informasi dari kami bisa membantu anda, Terima Kasih

Jumat, 01 April 2016


Tarsius Bancanus atau Horsfield’s Tarsier dan lebih dikenal masyarakat Bangka Belitung dengan nama MENTILIN merupakan salah satu spesies binatang yang ditetapkan sebagai Fauna identitas Provinsi Bangka Belitung.

Mentilin dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, terutama di Kepulauan Bangka Belitung, Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, Negara tetangga seperti Malaysia tepatnya di Sabah dan Sarawak dan di Negara  (Brunei Darussalam).


Binatang ini mempunyai ciri-ciri dan perilaku sperti kebanyakan tarsius yang lainnya, panjang tubuhnya mencapai 12-15 cm dengan berat tubuh sekitar 128 gram untuk Mentilin jantan dan 117 gram untuk Mentilin betina, Mentilin aktif dimalam hari dan Mangsa mereka adalah serangga seperti kecoa, jangkrik, reptil kecil, burung, dan kelelawar.


Dipulau Bangka Mentilin dapat ditemukan di kawasan Bukit Maras atau di hutan-hutan Bangka Belitung yang masih alami, dan tak jarang binatang ini menjadi peliharaan warga yang tidak sadar bahwa binatang ini adalah binatang langka.

Persebaran lebih spesifik dilihat berdasarkan jenisnya.
Tarsius bancanus saltator terdapat di Belitung, Indonesia. Tarsius bancanus natunensis terdapat di pulau Natuna dan pulau Subi Island, Indonesia. Tarsius bancanus borneanus terdapat di Brunei, Indonesia (Kalimantan dan pulau Karimata) dan Malaysia (Sabah dan Sarawak) and on the island of Karimata (Indonesia). Tarsius bancanus bancanus terdapat di sebagian Sumatra dan pulau Bangka, Indonesia.

Secara umum, mentilin atau Horsfield’s Tarsier dikategorikan dalam status konservasi vulnerable oleh IUCN Redlist. Namun jika berdasarkan masing-masing subspesies,Tarsius bancanus natunensis  dikategorikan Critically Endangered, Tarsius bancanus bancanus  dan Tarsius bancanus saltator dikategorikan sebagai Endangered. SedangkanTarsius bancanus borneanus dikategorikan Vulnerable.

Oleh CITES, tarsius ini dimasukkan dalam daftar Apendiks II. Sedangkan oleh pememrintah Indonesia, mentilin dan semua jenis tarsius dilindungi berdasarkan PP. No. 7 Tahun 1999, meskipun kalah tenar dibandingkan Tarsius tersier yang ada di Sulawesi, namun mentilin pun menjadi salah satu kekayaan bumi Indonesia. Terlebih primata ini ditetapkan menjadi maskot Bangka Belitung.

Jadi mari sekarang kita lestarikan dan pelihara salah satu Fauna asli Indonesia yang sudah menjadi Maskot Provinsi Bangka Belitung ini kita lestarikan dan pelihara sebaik baiknya, dan mari kita jaga hutan tempat tinggal mereka dari tangan tangan yang tidak bertanggung jawab “Save Mentilin”.

Artikel Terbaru

Postingan Populer