Bukit Maras Dari Jembatan Perimping
Maras adalah Bukit tertinggi yang ada di pulau Bangka dengan ketinggian 699 MDPL. Terletak di kampung Rambang, Kabupaten Bangka. Dari kota Sungailiat, bukit Maras dapat ditembuh dengan jarak sekitar 70 km. Sementara dari kota Belinyu, bukit Maras hanya berjarak sekitar 35 km. Ada banyak kendaraan umum yang bisa anda gunakan untuk menuju Maras. Baik itu dari Pangkalpinang, maupun dari kota Sungailiat itu sendiri.
Namun kendaraan umum ini hanya bisa mengantarkan sampai ujung kampung Rambang. Jadi anda perlu berjalan kaki lagi untuk mencapai kaki bukit Maras. Anda juga bisa menggunakan kendaraan sendiri, namun jalanan yang ada di dekat kaki bukit Maras tidak bisa dilalui oleh mobil. Jadi mungkin lebih mudah kalau anda menggunakan motor.
Jika anda anda berangkat dari kota Belinyu, maka ada transportasi berupa ojek yang mau mengantarkan sampai kaki bukit Maras. Tentu saja meskipun ada banyak pilihan transportasi, anda tetap harus berjalan kaki jika ingin naik sampai puncak bukit Maras.
Jika anda ingin pergi ke gunung Maras, sebaiknya mengambil rute yang melewati sungai Perimping. Di sungai ini terdapat sebuah jembatan tua peninggalan jaman Belanda. Jembatan perimping di bangun oleh Belanda pada tahun 1929 untuk menghubungkan kota Belinyu dan Muntok. Jembatan perimping tidak terlalu lebar hanya bisa dilewati oleh satu jalur, disebelah jembatan ini ada jembatan baru yang berukuran lebih besar. Arsitekturnya begitu kontras antara kedua jembatan ini.
Air Terjun Kecil Di Kaki Bukit Maras
Terlihat konstruksi besi baja besar yang menahan jembatan baru tersebut. Sementara jembatan tua Perimping terkesan kuno. Meskipun demikian jembatan Perimping tetap berdiri kokoh hingga sekarang dan sering dijadikan tempat berkumpul masyarakat sekitar pada sore hari. Coba saja mampir sejenak ketika melewati jembatan Perimping. Pemandangannya terutama di tengah jembatan yang membelah sungai Perimping. Jembatan Tua Yang Membelah Sungai Perimping Di kaki bukit Maras terdapat air terjun kecil yang tidak mempunyai nama dengan ketinggian hanya beberapa meter. Meskipun demikian air terjun di kaki gunung Maras ini tidak pernah kering walaupun pada musim kemarau.
Jembatan Perimping
Biasanya mereka yang ingin mendakit bukit Maras akan berhenti dulu sejenak di lokasi air terjun ini untuk melepas lelah. Air terjun yang mengalirkan air yang sejuk dapat digunakan untuk membasuh muka dan leher agar terasa lebih segar. Suara air mengalir juga dapat menenangkan pikiran bagi mereka yang sedang beristirahat di sekitar air terjun.
Bukit Maras adalah bagian dari kawasan konvervasi hutan dengan luas total mencapai 3.235 hektar. Hutan disekitar gunung Maras dijadikan oleh pemerintah lokal sebagai tempat perlindungan habitat hewan liar. Hewan liar yang bisa ditemui di gunung Maras, seperti berbagai jenis monyet dan ular. Ada juga beberapa spesies lebah yang tinggal di hutan gunung Maras. Selain itu daerah konservasi gunung Maras juga bermanfaat untuk menjaga debit air pada musim kemarau.
Pepohonan yang memenuhi gunung bisa menahan air hujan agar tidak langsung mengalir ke laut. Gunung Maras juga mempunyai beberapa titik sumber mata air yang salah satunya mengalir dan membentuk air terjun gunung Maras. Dengan dijadikannya gunung Maras sebagai area konservasi, maka diharapkan kondisi hutan disini akan tetap terjaga hingga masa yang akan datang. Air Terjun di Kaki Gunung Maras Pemerintah Kabupaten Bangka juga telah membuat track atau jalur pendakian yang dapat memudahkan pengunjung untuk mencapai puncak gunung Maras. Bahkan bagi mereka yang belum pernah sama sekali mendaki gunung. Tentu saja para pengunjung tidak mau kalau sampai tersesat ketika mendaki gunung Maras.
Niat awalnya bersenang-senang bisa malah jadi drama misi pencarian orang hilang. Berkat jalur pendakian yang telah disediakan oleh pemerintah, anda bisa menghindari semua hal tersebut. Memang jalur pendakian ini cukup sederhana, namun dengan adanya jalur ini anda tidak perlu lagi repot menebas ililang untuk membuka jalan menuju puncak gunung Maras. Ada cerita mistis yang berkembang di gunung Maras. Menurut penduduk sekitar, katanya di gunung ini ada nyanyian merdu yang keluar dari semacam pohon bambu yang disebut dengan buluh perindu.
Berdasarkan cerita, buluh perindu ini bisa mengeluarkan suara merdu. Jika ada burung yang lewat dan mendengarkan suara tersebut, katanya akan terjatuh. Sementara kalau manusia yang mendengarkannya, katanya lagi orang tersebut bisa tersesat di gunung Maras.
Tapi jangan khawatir, selama menjaga pepohonan di gunung ini dan tidak mengganggu hewan yang hidup disana, maka anda akan baik-baik saja. Pemandangan di Puncak Gunung Maras Jangan jadikan cerita ini menyurutkan niat anda untuk mengunjungi satu-satunya gunung yang ada di pulau Bangka. Jika anda berkemah di atas puncak gunung Maras, jangan lupa untuk membersihkan area sekitar perkemahan anda ketika ingin pulang. Terlepas percaya atau tidak dengan cerita mistis tersebut, jika anda membersihkan sampah yang anda bawa ke puncak akan sangat membantu kelestarian hutan agar bisa tetap terus dikunjungi hingga di masa yang akan datang.
Tapi jangan khawatir, selama menjaga pepohonan di gunung ini dan tidak mengganggu hewan yang hidup disana, maka anda akan baik-baik saja. Pemandangan di Puncak Gunung Maras Jangan jadikan cerita ini menyurutkan niat anda untuk mengunjungi satu-satunya gunung yang ada di pulau Bangka. Jika anda berkemah di atas puncak gunung Maras, jangan lupa untuk membersihkan area sekitar perkemahan anda ketika ingin pulang. Terlepas percaya atau tidak dengan cerita mistis tersebut, jika anda membersihkan sampah yang anda bawa ke puncak akan sangat membantu kelestarian hutan agar bisa tetap terus dikunjungi hingga di masa yang akan datang.
Selain digunakan sebagai lokasi perkemahan, gunung Maras juga adalah lokasi favorit untuk kegiatan jalan atau sepeda santai. Terutama rute yang melewati sungai Perimping. Biasanya mereka yang bersepeda santai hanya sampai di kaki gunung Maras.
0 komentar:
Posting Komentar